Stasiun Tarahan (+1,5)
DT CC205 dan bangunan stasiun THN yang baru. |
Hai sahabat railfans, kali ini admin akan menjelaskan salah satu stasiun besar lainnya yang ada di sub divre 3.2 tetapi kali ini bukan stasiun untuk penumpang tetapi stasiun barang yaitu stasiun yang tak asing lagi, Tarahan. Cekidot...
Tarahan (THN) merupakan stasiun besar di DIVRE III yang merupakan stasiun khusus untuk bongkar muatan batubara (PT. Bukit Asam) dan pulp (PT. Tanjung Enim Lestari / PT. TEL) serta pemuatan angkutan kayu untuk bahan baku pulp yang diproduksi di PT TEL. Selain itu alasan lain yang menyebabkan THN menjadi stasiun besar ialah memiliki subdipo lokomotif Tarahan yang khusus untuk tempat para loko bersantai setelah menarik muatan berat :v .
Untuk menuju ke stasiun ini, apabila dari TNK kita bisa menuju ke arah pelabuhan Panjang, lalu melewati jalan lintas Sumatera 3 kilometer kearah selatan. Apabila naik angkot dapat menaiki angkot Garuntang (berwarna hijau) lalu disambung dengan angkot perbatasan (berwarna krem).
Jadi
sahabat railfans dapat hunting dari JPO, serta kita harus pandai
memanfaatkan spot yang ada dari pemukiman sekitar stasiun. Atau bisa
juga kita menanti di bawah FO (flyover) jalan lintas Sumtra yang tak
jauh dari sana jika ingin melihat aktivitas PT. TEL, jika beruntung kita
dapat melihat CC203 hijau "Hulk" milik PT. TEL yang sedang
beristirahat.
Oh iya sahabat railfans, tak jauh dari THN terdapat
RCD (Road Rotary Dumping) milik Bukit Asam, dimana pembongkaran muatan
batubara dilakukan secara otomatis dengan mesin yang dapat dapat memutar
gerbong sebesar 90 derajat. Tetapi RCD itu terdapat di dalam lahan milik PT.BA sehingga kita tidak dapat masuk kecuali sudah memiliki izin terlebih dahulu. Terkadang, apabila ada gerbong yang coupler nya sama-sama rotary tight coupler bertemu, setelah diputar di RCD couplernya tersebut "kepelintir" seperti ini:
Nah itulah penjelasan mengenai stasiun Tarahan, semoga bermanfaat bagi sahabat railfans sekalian, salam S35
Tarahan (THN) merupakan stasiun besar di DIVRE III yang merupakan stasiun khusus untuk bongkar muatan batubara (PT. Bukit Asam) dan pulp (PT. Tanjung Enim Lestari / PT. TEL) serta pemuatan angkutan kayu untuk bahan baku pulp yang diproduksi di PT TEL. Selain itu alasan lain yang menyebabkan THN menjadi stasiun besar ialah memiliki subdipo lokomotif Tarahan yang khusus untuk tempat para loko bersantai setelah menarik muatan berat :v .
Untuk menuju ke stasiun ini, apabila dari TNK kita bisa menuju ke arah pelabuhan Panjang, lalu melewati jalan lintas Sumatera 3 kilometer kearah selatan. Apabila naik angkot dapat menaiki angkot Garuntang (berwarna hijau) lalu disambung dengan angkot perbatasan (berwarna krem).
emplasemen PT.TEL untuk bongkar muat pulp dan kayu (oleh: Daffa Kurniawan Arief) |
Keistimewaan
Keistimewaan yang dimilki stasiun besar ini ialah merupakan satu-satunya stasiun di Lampung yang sistem persinyalan dan weselnya sudah full elektrik seperti stasiun besar di Jawa. Sehingga TNK yang notabene merupakan stasiun besar yang juga merupakan pusat Subdivre III.2 justru tertinggal dibagian persinyalan, karena sistem persinyalan dan weselnya masih sistem fulll mekanik sehingga masih terdapat koordinasi antara PPKA dengan ketiga RS (Rumah Sinyal)nya. Adapun THN ini merupakan stasiun terminus yang terletak paling selatan dalam lingkup DIVRE III.

KA pulp memasuki emplasemen PT.TEL
(oleh: Daffa Kurniawan Arief)
(oleh: Daffa Kurniawan Arief)
Spot Menarik
Oh iya sahabat railfans, untuk spot hunting di THN sebenarnya bagus, karena selain memiliki banyak jalur (7 jalur), juga kita dapat menyaksikan KA BBR dan Pulp, baik yang hanya langsiran bahkan yang datang dan pergi silih berganti dari stasiun terminus ini. Namun untuk hunting ke THN, kami menyarankan agar datang saat pagi hari atau sore hari diatas jam 4 dimana matahari tidak terlalu panas terik, sebab di sekitar stasiun ini tak terdapat tempat teduh, kecuali kita mau repot-repot menyusuri jalan setapak di kaki bukit yang juga berdampingan dengan subdipo THN untuk mencari tempat teduh.
Sinyal langsir elektrik dan CC205 di THN tahun 2015. (Oleh: Wahyu Cahyo Hidayat) |
![]() |
BBR isian feat DT CC205 memasuki THN (Oleh: Ahmad Akasyah) |
Sinyal langsir mekanik dan CC202 di THN tahun 2008. (Oleh: Syamsurrizal Mukhtar) RF TNK sedang mengabadikan kesibukan THN ;) (Oleh: Wahyu Cahyo Hidayat) |
Coupler BBR yang kepelintir setelah keluar dari RCD (oleh: Daffa Kurniawan Arief) |
0 komentar:
Posting Komentar